PROFIL 
AGUNG RIANTO

TTL      : Kendal, 08 Oktober 2000
Alamat : Dk, Plalangan, RT. 05 RW. 01, Ds. Sidomakmur, Kec. Kaliwungu Selatan, Kab. Kendal


Proses perakitan volvo trucks








MATERI TUNE UP

Persiapan Memeriksa dan Tune Up Mesin Mobil  Tune Up Mesin (Engine Tune UP) adalah pekerjaan pemeriksaan dan perawatan mesin mobil, apakah telah terjadi perobahan kondisi mesin akibat penggunaan mobil terus-menerus, dengan kata lain Tune Up Mesin adalah tindakan untuk mengembalikan kondisi mesin mobil pada taraf kerja mesin optimal. Sedangkan pekerjaan yang dilakukan antara lain adalah;
>menyetel ulang, membersihkan serta mengganti komponen yang telah rusak atau aus. Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum men-tune up mesin adalah : Ø Siapkan peralatan yang diperluan, tempat kerja/bengkel bersih dari kotoran sehingga komponen-komponen mesin yang dibuka dan tempatkan tidak kotor oleh debu. Ø Kabel dari terminal baterai (accu) dilepas. Ø Gunakan penunjang tetap , jika kenderaan didongkrak. Ø Jangan sekali-kali mengunakan pahat dan palu untuk membuka mur baut yang memungkin mur baut tersebut lecet atau rusak. Ø Jika menghendaki penggantian suku cadang mesin, gantilah dengan suku cadang asli. Komponen-komponen atau bagian-bagian mesin yang harus diperiksa dalam pekerjaan tune up mesin diantaranya adalah :
a. Memeriksa oli dan saringan oli.
b. Memeriksa Tali Kipas.
c. Memeriksa saringan udara.
d. Memeriksa baterai (accu).
e. Memeriksa sistem dan air pendingin.
f. Memeriksa busi.
g. Memeriksa platina atau pengapian
h. Memeriksa cara kerja dari governor.
i. Memeriksa cara kerja percepatan vakum (vacuum advance).
j. Penyetelan celah katup.
k. Memeriksa pompa akselerasi.
l. Penyetelan putaran idle.
m. Mengukur konsentrasi CO pada ujung kanalpot.

Cara Tune Up Mobil Yang Benar Secara Detail

diambi dari http://co2.web.id/cara-tune-up-mobil-yang-benar-secara-detail.html
Cara Tune Up Mobil – Cara Tune Up Yang Benar. Bagi anda yang mempunyai mobil dan anda ingin mengetahui apa saja sih yang di perbaikin saat mobil kita di Tune Up dan pada pertemuan kali ini Co2 akan berbagi ilmu cara tune up mobil secara rincin dan pengertian tune up yang benar. Biasanya tune up dilakukan agar kendaraan anda lebik baik dan nyaman saat di kendarai atau istilahnya di periksa oleh dokter.
Pengertian Tune Up di bawah ini kami rangkum secara detail agar anda dapat memahami apa saja cara tune up mobil dan apa saja yang perlu di service saat mobil anda di tune up. Berikut ini cara tune up mobil yang Co2 rangkum secara detail. Simaklah dengan seksama.

Alat Yang Digunakan Untuk Tune Up

Dalam pemeriksaan sistem tune up mobil, kita dapat mengenal beberapa alat yang harus di pergunakan, di ataranya :
  1. Fuller Gauge
  2. Kunci Pas Ring
  3. Obeng Min (-) dan Obeng Plus (+)
  4. Tachometer
  5. Timing Light
  6. Tester Kompresi
  7. Multi Tester
  8. Hidro Meter

Prinsip Kerja Tune Up

Dalam pelaksanaannya bagian-bagian yang di periksa dalam system tune up mesin adalah sebagai kerikut :
  1. System Pendinginan
  2. Tali Kipas (Van Blet)
  3. Saringan Udara (Air Filter)
  4. Batteray
  5. Celah Katub
  6. Oli Mesin
  7. Busi
  8. Kabel Tegangan Tinggi
  9. Distributor
  10. Platina (Breaker Point)
  11. Governor Adventure
  12. Vacum Adventure
  13. Mengetes Kompresi
  14. Sudut Dwell
  15. Sudut Pengapian

Cara Tune Up Mobil Yang Benar

Memeriksa Sistem Pendinginan
  1. Periksa tinggi air pendinginan pada tengki cadangan, jika kurang tambahkan hingga sampai batas garis full dan jangan lupa memeriksa kualitas air pendingin, apakah sudah berubah warna, menimbulkan karat, tercampus dengan oli atau kotoran/ gantilah air pendingin jika perlu.
  2. Periksa klem selang radiator,sekaligus selangnya, apabilaterjadi kebocoran segera perbaiki, jika sudah rusak dapatdi ganti dengan yang baru.
  3. Periksa cara kerja tutup radiator, dengan menggunakan alat tester tutup radiator, periksa tegangan pegas dankedudukan vakumpada tutup radiator dan jika tutup radiator rusak harus di ganti.
Memeriksa Tali Kipas
  1. Periksa tali kipas (Van Bett) dari kehausan, retak, dan ketengangan ganti jika perlu.
  2. Periksa kelenturan tali kipas dengan memberikan tekanan sebesar 98N (10kg) di tengah-tengah poli pompa air dan altenator.
  3. Pastikan tali kipas terpasang dengan benar.
Memeriksa Saringan Udara (Air Filter)
  1. Buka dan bersihkan elemen saringan udara dengan menghembuskan udara bertekanan dari arah sebelah dalam.
  2. Jika elemen rusak atausudah terlalu kotor dan susah untuk di bersihkan ganti dengan yang baru.
Memeriksa Batteray (ACCU)
  1. Periksa batteray dari kemungkinan penyangga batteray berkarat, hubungan terminal longgar, terminal berkarat atau rusak.
  2. Pariksa batas air ACCU, air ACCU yang normal harus berada antara batas atas dan batas bawah (Maks dan Mint).
  3. Periksa banyaknya elektrolit pada setiap sell.
Memeriksa Celah Katup
  1. Periksalah celah katub sesuai denganurutan pengapian dan jumlah silinder pada kendaraan yang kita sedang tune up, jikaada celah kutup yangtidak sesuai maka disetel dengan langkah-langkah sebagai berikut :
  • Persiapkan kunci-kunci yang dibutuhkan dan kain permbersih.
  • Lalu bukalah tutup kepala silinder.
  • Putar puli poros engkol sesuai dengan pada tanda top 1.
  • Lalu setel klep cilynder no 1 dan 2 (kutup masuk dan buang) sesuai dengan celah kutub yang di anjurkan oleh pabrik.
  • Putar puli 180o searah jarum jam, kemudian setel katub masuk dan buang yang bebas.
  • Lakukan kembali seperticara diatas, sampaisemua kutup selesai di setel.
  • Jangan lupa bersihkan alat yang sudah di pakai dan menyimpan pada tempatnya.
  1. Memeriksa Oli Mesin
  2. Periksa oli dari kemungkinan berkurang, tercampur dengan air atau sudah bekurang tingka pelumasannya.
  3. Pada stik oli, oli harus berada pada antara L dan F, jika lebih rendah maka periksa kemungkinan ada kebocoran lalu tambah oli hingga tanda F.
Memeriksa Busi
  1. Bukalah busi dari tempatnya.
  2. Periksalah elektroda tengah setiap busi dari pengikisan, pecah atau perselin (keramik) rusak gantilah bila perlu.
  3. Bersihkan busi dengan sikat kawat halus bila di pakai lagi.
  4. Setel celah elektroda busi dengan STT.
Memeriksa (Mengukur) Kabel Tegangan Tinggi
  1. Lepaskan kabel tegangan tinggi dari tutup distributor.
  2. Pada waktu melepas keble busi, tariklah dengan memegang bagian ujung atau pembungkus kabel, jangan memegang pada bagian tengah kabel.
  3. Periksa tahanan kabel dengan menggunakan multi tester, tahan kabel harus berkurang dari 25kg setiap kabelnya.
Distributor
  1. Periksalah tutup distributor dari kemungkinan retak, kotoran lubang kabel busi, karbon pada bagian dalam tutup distributor apakah masih sisa atau sudah terkikis.
  2. Memeriksa (Mengukur) Celah Platina
  • Periksalah keadaan platina dari bolong, hangus karena terbakar, tidak rata (ada bagian yang tebal dan ada bagianyang tipis), jika perlu ganti.
  • Periksalah celah platina dengan langkah-langkah sebagai berikut :
  1. Putarlah puli poros engkol dan posisikan poros distributor pada salah satu sudutnya sampai celah pada platina terbuka penuh. Gunakan fuller gauge yang sesuai dengan ukuran yang di anjurkan oleh pabrik untuk mengukur celah platina.
  2. Jika celah platina terlalu besar atau kecil, setel celah platina tersebut.
  3. Jangan lupa memberikan sedikit gemuk pada poros distributor yang bersentuhan dengan bagian platina.
Gover Adventure
  1. Periksalah governour adventure dari kotoran, kekurangan pelumas, apakah pegasnya masih berfungsi seperti seharusnya.
Vacum Adventure
  1. Periksalah vacum dari kemungkinan tersumbat, hisapan bocor, berkarat atau rusak.
  2. Periksalahjuga selang vakum jangan sampai selangnya sudah kaku, terdapat sobekan atau tersumbat.
Mengetes Kompresi
  1. Lakukan tes kompresi dengan langkah – langkah :
  • Lepaskan kabel busi dari tempatnya satu persatu.
  • Masukan bagian bawah yang berderat dari alat tes kompresi ke dalam lubang busi, lalu putar dengan tangan sampai kencang.
  • Starter mesu sampai beberapa kali, dengan catatan pedal gas di tekan sampai penuh.
  • Lihat arah jarum pada tester berada pada angka berapa. Bila bagus dia menunjukan angka 11-12 BAR.
  • Tekan tombol pembuang gas, untuk mengembalikan posisi jarum jam ke angka nol.
  • Ulangi cara tersebut di atas untuk mengetes kompresi silinder yang lain.
Memeriksa Sudut Dwell
  1. Pariksalah sudut dwell dengan tachmometer.
  2. Sudut dwell yang di anjurkan adalah 52o kurang lebih 2o.
Memeriksa Sudut Pengapian
  1. Periksalah sudut pengapian dengan timing light.
  2. Sudut pengapian harus tepat derajatnya dengan mesin yang sedang kita tune up.
Sekiranya begitu sobat yang Co2 ketahui cara tune up mobil secara detail. Semoga kutipan yang Co2 share kali ini dapat menambah wawasan anda untuk mengetahui cara tune up yang benar dan apa saja yang di service saat mobil anda di tune up. Sekian dan terima kasih.


PEMBONGKARAN, PEMERIKSAAN,
PENGGANTIAN  DAN  PEMASANGAN KOPLING
 

Kegiatan ini bertujuan mempelajari cara membongkar, memeriksa, memperbaiki dan memasang kembali unit kopling dan komponen-komponennya. 

a) Pembongkaran

Pada kendaraan, sebelum dapat membongkar unit kopling haruslah terlebih dahulu melepas komponen-komponen lain yang terkait/ menghalangi, antara lain:

(1). Release cylinder unit (dengan pipa tetap terpasang)
(2). Propeller unit (kendaraan tipe RWD atau 4WD)
(3). Unit transmisi dan sistem pemindahnya
Pada umumnya jika unit transmisi sudah dilepas, maka unit release bearing dan  release fork akan terbawa pada rumah transmisi, sehingga secara mudah dapat dilepaskan dengan melepas pengunci release fork terhadap porosnya, kemudian tarik keluar  porosnya dari rumah transmisi. Release fork dan release bearing akan terlepas. 


Unit kopling segera dapat dilepas/ dibongkar setelah unit transmisi dilepas. Langkah-langkahnya adalah :
(1). Buatlah tanda pada rumah kopling dan fly wheel 
(2). Pasangkan center  clutch atau alat bantu yang lain untuk menahan plat kopling pada tempatnya
(3). Kendorkan baut-baut pengikat rumah kopling ke  fly wheel dengan urutan menyilang secara bertahap dan merata, sampai tekanan tidak ada tekanan pegas
(4). Lepaskan baut pengikat satu persatu dan kemudian lepaskan clutch cover dan clutch disc


Gambar 1.  Pembongkaran unit kopling

Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain adalah :
(1). Lepaskan  clutch cover dengan hati-hati jangan sampai clutch disc terjatuh.
(2). Jagalah kebersihan permukaan  clutch disc,  pressure plate dan fly wheel. Jangan sampai terkena minyak atau gemuk.
(3). Bersihkanlah kotoran, debu dan beram-beram yang dapat mengganggu kinerja kopling.


Pada kopling dengan pegas spiral unit rumah kopling dan plat penekan dapat dengan mudah dibingkar, dengan  langkah-langkah sebagai berikut :
(1). Gunakan alat penekan/ press untuk menekan clutch cover menahan tekanan pegas kopling.



Gambar 2.  Penekanan clutch cover unit kopling

(2). Lepaskan baut-baut pengikat rumah kopling ke fly wheel maupun baut penahan penyetel tinggi tuas pembebas
(3). Buatlah tanda pada fly wheel dan clutch cover


Gambar 3.  Pembuatan tanda pada clutch cover dan fly wheel

(4). Lepaskan secara pelan-pelan penekanan alat penekan.
(5). Lepaskan clutch cover
(6). Lepaskan pegas-pegas penekan

Gambar 4.  Melepas clutch cover unit kopling

(7). Lepaskan pin dan release lever



Gambar 5.  Melepas clutch cover unit kopling


b) Pemeriksaan, Perbaikan dan Penggantian Unit Kopling


(1)  Release bearing
Release bearing umumnya merupakan unit bearing tertutup dengan tipe pelumasan permanen, sehingga tidak memerlukan pembersihan pada pelumasannya.
Pemeriksaan pertama yang dapat dilakukan adalah secara fisual, adalah dengan melihat apakah ada kotoran, luka bekas gesekan/ terbakar, tergores dan atau retak. Jika ada kotoran, luka bekas gesekan/terbakar, tergores dan itu hanya sedikit dapat dibersihkan dengan kertas amplas yang halus. Jika kerusakannya parah, ganti dengan unit yang baru.


Gambar 6.  Pengujian release bearing

Pemeriksaan  release bearing dengan cara  pengujian kerja sebagai berikut :
(a)  Putar bearing dengan tangan dan berilah tenaga pada arah axial. Jika putaran kasar dan atau terasa ada tahanan sebaiknya ganti!
(b)  Tahan  hub dan case dengan tangan kemudian gerakkan pada semua arah untuk memastikan  self-centering system agar tidak tersangkut.  Hub dab casae harus bergerak kira-kira 1 mm. Jika kekocakan berlebihan atau macet sebaiknya diganti dengan yang baru!

(2)  Pegas Penekan dan Tuas Pembebas
Pemeriksaan pegas penekan dan tuas pembebas dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu :
(a)  Pemeriksaan secara fisual, adalah dengan melihat apakah ada kotoran, luka bekas gesekan/ terbakar, tergores dan atau retak. Jika ada kotoran, luka bekas gesekan/ terbakar, tergores dan itu hanya sedikit dapat dibersihkan dengan kertas amplas yang halus. Jika kerusakannya parah, sebainya diganti.


Gambar 7.  Pemeriksaan  keausan pegas

(b)  Lakukan pengukuran kedalaman dan lebar keausan bekas gesekan release bearing. Kedalaman maksimal adalah 0.6 mm dan lebar maksimal 5.0 mm. Jika keausan melebihi spesifikasi ganti dengan yang baru!


Gambar 8.  Pengukuran  keausan pegas

(c)  Pemeriksaan dengan SST dan filler gauge (thickness gauge).
Dengan bantuan SST dan Filler gauge, periksa kerataan permukaan  ujung pegas diphragm atau ujung tuas pembebas.  Selisih pengukuran atau ketidakrataan  maximal 0.5 mm.


Gambar 9.  Pemeriksaan kerataan tinggi pegas

(d)  Pemeriksaan dengan dial indikator
Dengan dial indikator dan alat pemutar juga dapat dilakukan pengukuran ketidakrataan permukaan ujung pegas diphragm atau ujung tuas pembebas. Untuk memudahkan pengukuran pasanglah dial dengan magnetik base pada mesin.  Penyimpangan  maximal : 0.5 mm.


Gambar 10.  Pemeriksaan kerataan tinggi pegas

(e)  Pemeriksaan panjang dan kesikuan pegas penekan
Panjang bebas pegas penekan mempunyai limit yang bervariasi tergantung ukuran kopling unit. Demikian juga dengan ketidaksikuan pegas penekan  (lihat buku manual). Semakin besar unit kopling biasanya limit/ tolerensi semakin besar.


Gambar 11.  Pengukuran panjang dan kesikuan pegas penekan

(f)  Pemeriksaan tegangan pegas penekan
Tegangan pegas  penekan sangat berpengaruh pada kekuatan kerja kopling dalam meneruskan putaran dan daya mesin. Semakin berat suatu kendaraan maka akan semakin kuat/ besar tegangan pegas penekan yang digunakan. Spesifikasi tegangan pegas dapat dilihat pada buku manual kendaraan. Perbedaan antar pegas juga tidak boleh terlalu besar, karena akan membuat penekanan kopling tidak merata.

Gambar 12,  Pengukuran tegangan pegas penekan

(g)  Perbaikan/ penyetelan
Bila penyimpangan tidak masuk dalam spesifikasi, lakukan penyetelan kerataan : o  Pegas diaphragm Pada pegas diaphragm lakukan penyetelan ketinggian dan kerataan  dengan SST seperti terlihat pada gb. berikut!


Gambar 13.  Penyetelan kerataan tinggi pegasTuas pembebas

Penyetelan tuas pembebas dilakukan dengan mengatur baut penyetel  pada pengikat tuas pembebas dan plat penekan dengan bantuan SST pengukur kerataan. Setelah kerataan tepat, maka kunci dan keraskan mur penahan pengunci. 


Gambar 14.  Penyetelan kerataan tinggi tuas pembebas

(3)  Plat Penekan
Pemeriksaan plat penekan dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu :
 (a)  Pemeriksaan secara fisual, adalah dengan melihat apakah ada  kotoran, luka bekas gesekan/ terbakar, tergores dan atau retak. Jika ada kotoran, luka bekas gesekan/ terbakar, tergores dan itu hanya sedikit dapat dibersihkan dengan kertas amplas yang halus. Jika kerusakannya parah, perbaiki dengan menggunakan mesin bubut atau jika tidak memungkinkan, ganti dengan plat penekan baru.
(b)  Lakukan pengukuran kerataan plat kopling dengan straigh edge dan filler gauge. Ketidakrataan max. adalah 0.5 mm. 


Gambar 15.  Pengukuran kerataan plat penekan

(c)  Jika ketidakrataannya melebihi spesifikasi, ratakan dengan menggunakan mesin bubut atau ganti dengan plat penekan yang baru.

(4) Plat Kopling
Pemeriksaan plat kopling dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu :
(a)  Pemeriksaan secara fisual, adalah dengan melihat apakah ada kotoran, luka bekas gesekan/ terbakar, tergores dan atau retak. Jika ada kotoran, luka bekas gesekan/ terbakar, tergores  dan itu hanya sedikit dapat dibersihkan dengan kertas amplas yang halus. Jika kerusakannya parah, ganti  kampas kopling atau ganti dengan plat kopling baru.
(b)  Pemeriksaan dan pengukuran kedalaman paku keling dengan jangka sorong. Batas kedalaman paku keling, minimal 0.3 mm. Jika kedalaman sudah melebihi spesifikasi, ganti  kampas kopling atau ganti dengan plat kopling baru.


Gambar 16.  Pengukuran  kedalaman paku keling

Penggantian kampas kopling dilakukan dengan cara melepas kampas kopling lama dengan merusak paku kelingnya dengan bor, memasang kampas kopling baru  dengan paku keling baru dengan urutan menyilang.  Lakukan pengetesan kerataan dan keolengan plat kopling dengan bantuan  roller instrumen dan dial indikator.

Gambar 17.  Penggantian kampas kopling

(c)  Pemeriksaan kekocakan atau kerusakan torsion dumper. Jika ditemukan  kekocakan dan kerusakan pada torsion dumper, ganti dengan plat kopling unit baru.
(d)  Pemeriksaan keausan atau kerusakan alur-alur hub. Kaitkan/  pasangkan plat kopling pada input shaft transmisi, plat kopling harus bergerak dengan mudah tetapi tidak longgar. Jika macet atau longgar ganti dengan plat kopling baru.
(e)  Pemeriksaan run-out plat kopling.  Dengan roller-instrumen (mesin/alat-pemutar) dan dial indikator periksalah run-out plat kopling! Bila run-out melebihi 0.8 mm, gantilah plat kopling dengan yang baru.


Gambar 18.  Pengukuran  run-out plat kopling

(5)  Fly Wheel
Pemeriksaan plat kopling dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu :
(a)  Pemeriksaan secara fisual, adalah dengan melihat apakah ada  kotoran, luka bekas gesekan, tergores dan atau retak pada bidang geseknya. Jika ada kotoran, luka bekas gesekan/ terbakar, tergores dan itu hanya sedikit dapat dibersihkan dengan kertas amplas yang halus. Jika kerusakannya parah, ganti dengan plat kopling baru.
(b)  Pemeriksaaan keausan gigi-gigi ring gear dari keausan dan kerusakan. Jika terdapat kerusakan, ganti dengan ring gear yang baru. Penggantian ring gear adalah dengan cara dipanaskan pada suhu 80 s.d. 100 C, kemudian lepaskan ring gear lama dan pasangkan ring gear baru dengan menggunakan mesin press.  Pemanasan tidak boleh melebihi 120 C karena bisa mengubah sifat logam.
(c)  Pemeriksaan run-out fly wheel. Dengan dial indikator periksalah run-out fly wheel! Bila run-out melebihi 0.2 mm, gantilah fly wheel.



Gambar 19.  Pengukuran  run-out fly wheel

(d)  Pemeriksaan Pilot Bearing. Putarkan bearing dan beri tenaga pada arah axial. Jika putaran kasar dan terdapat kekocakan yang berlebihan, ganti dengan pilot bearing yang baru.



Gambar 20.  Pemeriksaan pilot bearing
Penggantian pilot bearing dilakukan dengan melepas pilot bearing lama dengan SSt sliding hamer dan kemudian memasangkan pilot bearing baru.


Gambar 21.  Melepas dan Memasang pilot bearing

c) Pemasangan
Pemasangan unit kopling dengan pegas spiral adalah diawali dengan merakit unit plat  penekan dan rumah kopling. Pemasangan adalah dengan urutan sebagai berikut :
(a)  Letakkan pressure plate pada dudukan alat penekan. 
(b)  Pasangkan pegas penekan pada dudukannya di plat penekan.
(c)  Pasangkan  clutch cover dibelakang pegas penekan dengan posisi yang tepat.
(d)  Pasangkan  pressure lever pada dudukannya di  clutch cover
(e) Lakukan  penekanan  clutch cover dengan alat penekan sehingga pegas penekan tertekan sehingga baut pemegang/ penyetel pressure lever dapat dipasangkan.


Gambar 22.  Pemasangan unit kopling
 (f)  Lepaskan tekanan mesin penekan, dan lakukan penyetelan tinggi pressure lever.

Setelah unit  clutch cover terpasang,  pemasangan kampas kopling  dan unit kopling  dapat dilakukan. Prosedur pemasangannya adalah sebagai berikut :
(a)  Berilah sedikit gemuk khusus pada alur plat kopling (clutch hub).
(b)  Masukkan  center clutch pada  clutch hub dan atur posisi plat kopling.

Gambar 23.  Pemasangan center clutch

(c) Pasangkan plat kopling pada  fly wheel dengan panduan center clutch dan atur posisinya supaya tepat di tengah.
(d) Pasangkan  clutch cover unit dengan memperhatikan tanda yang telah kita buat pada saat pembongkaran dan ketepatan knock pin.
(e)  Pasangkan baut-baut pengikat clutch cover
(f)  Lakukan pengerasan baut-baut pengikat secara bertahap. Mulailah pengerasan dari baut yang paling dekat dengan knock pin secara menyilang. Sebelum baut dikeraskan, pastikan lagi posisi  plat kopling dengan mengatur posisi center clutch.
 (g) Keraskan baut pengikat sesuai momen spesifikasi pengencangan yaitu berkisar 195 kg cm atau 19 Nm.


Gambar 24.  Pemasangan unit kopling

Setelah unit kopling terpasang dengan baik, pasangkan release lever shaft,  release lever dan  release bearing pada dudukannya dengan sebelumnya diberikan sedikit gemuk/ grease khusus pada beberapa bagian yang bergesekan.  Pastikan bahwa pengunci  release fork terhadap porosnya dan release bearing terhadap release fork terpasang dengan baik.

Gambar 25.  Pelumasan bagian-bagian unit kopling


Setelah semua komponen unit kopling terpasang, rakitlah/ pasang unit transmisi, unit pemindah transmisi, propeller  (kendaraan tipe FR dan FWD) dan  release cylinder.


0 komentar: